Apa itu Matematika Sebenarnya? - Serunya Belajar Matematika - Rumah Penulis

Apa itu Matematika Sebenarnya? – Serunya Belajar Matematika

Sad girl pupil trying to solve an example. Schoolgirl stands with her forehead on the blackboard

Katanya, matematika itu pelajaran susah yang belajarnya cuma ngitung dan ngafalin rumus rumus aja, kalau dari SD sampai sekarang kita masih mikir kaya gitu artinya selama ini kita udah salah besar.

Kita sudah salah melihatnya itulah yang bikin matematika di sekolah seolah berubah menjadi monster menyeramkan memaksa kita untuk ngitung angka-angka atau nyari “X” yang hilang entah kemana

ini semua yang bikin kita tersiksa setiap kali belajar matematika padahal sebenarnya, matematika  jauh lebih dari itu.

Maka, sekarang waktunya kita mengenal lebih jauh sosok sang monster yang sebenarnya. Sosok yang aslinya gak serem tapi justru indah, tapi tersembunyi di sekeliling kita. karena dengan mengenal bidang pelajaran ini, artinya kita mengenal bahasa untuk mempelajari alam semesta dan isinya.

Menelusuri jejak-jejak rahasia dunia yang tersebar di mana-mana. dan itu semua hanya akan terjadi jika kita menganggapnya lebih dari hitung-hitungan dan rumus semata.

Bersiaplah! Memecahkan misteri dunia lewat matematika. Coba tanya ayah kita di mana dia menyimpan kotak perkakas, ambillah, lalu pandangi satu persatu alat yang ada di dalamnya! Kita bisa melihat bentuk mereka yang memang berbeda, tentu juga punya fungsi dan kegunaan yang berbeda.

Ada yang sederhana, tapi ada juga yang sangat canggih dan mampu mengangkat benda berkali-kali lipat beratnya. disadari atau enggak, kotak itu adalah Matematika. Iya! Matematika itu ibarat kotak perkakas berisi seribu alat yang punya jutaan kegunaan.

Alat-alat ini lah yang para peneliti di bidang apa pun gunakan untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi di dunia, dari yang paling kecil sekalipun sampai masalah raksasa super rumit.

Kalau belum terbayang, coba ambil kunci yang satu ini, ia bisa membuka baut di bagian sepedamu yang rusak, di truk, atau bahkan mengencangkan baut yang sama untuk bikin bagian-bagian rumah menjadi kokoh.

Kalau dalam Matematika, ambil contoh angka ini; angka atau istilahnya ‘konstanta’ (C) matematika yang terkenal banget. Ini lah ‘pi’, perbandingan antara keliling sebuah lingkaran dengan diameternya.

Gara-gara ‘pi’ ini, kita bisa tahu berapa luas pizza atau bahkan berapa besarnya dunia sekalipun! Karena, percaya atau enggak, seberapa pun besar lingkarannya, angkanya bakal tetap sama dan itu bikin kita bisa membuat dan mengukur lingkaran-lingkaran lainnya dalam hidup kita dengan memakai angka ini dalam proses penghitungannya.

Begitu lah matematika secara sederhana. Ia adalah bahasa universal yang maknanya bisa dipahami dan disepakati oleh semua orang di dunia.

Bahasa canggih yang disusun oleh logika sehingga menjadikannya sebagai alat yang bisa kita gunakan untuk memecahkan hampir semua masalah yang kita punya, dari dulu, sekarang, bahkan di masa depan.

Tapi, enggak semudah itu untuk menemukannya. Manusia butuh puluhan ribu tahun untuk mampu mengerti matematika.

Semua dimulai ketika angka dan konsep soal berhitung belum ada di kepala manusia, lalu mereka mengamati fenomena di sekeliling mereka dan menyadari adanya kejadian yang berulang, lalu mencatatnya, garis demi garis, menjadi pijakan awal untuk ARITMATIKA; ilmu tentang bilangan.

Sampai akhirnya bangsa Sumeria mengganti garis menjadi simbol-simbol angka. Mereka menerapkan sistem angka berbasis 60 yang mereka gunakan untuk menghitung waktu, berdagang, membangun peradaban Mesopotamia, dan mengembangkan awal mula cabang ilmu matematika lainnya;

GEOMETRI Aritmatika dan teori tentang angka kian berkembang, di era ini para filsuf Yunani mengembangkan LOGIKA; cara berfikir untuk mencapai kesepakatan tentang kebenaran.

Lalu, Plato mengamati semua unsur yang ada di bumi dan menafsirkannya dalam bentuk-bentuk 3 dimensi. Pemikiran itu sampai kepada Euclid dari Alexandria yang kemudian mendalaminya lalu mencatatnya dalam 13 buku tentang geometri, kumpulan buku yang masih relevan hingga saat ini.

Sampai akhirnya manusia naik level dalam berhitung, bangsa Romawi menciptakan sistem penomoran lewat alfabet.

Permasalahan lalu timbul, angka yang mereka punya ternyata memiliki keterbatasan. Mereka kesusahan menghitung angka-angka super besar.

Bagaimana cara mereka mengatasinya? Penemuan angka nol (0) lah yang mengubah segalanya. Benda bulat ini punya peran maha penting yang bikin kemajuan matematika melesat! Manusia akhirnya bisa menghitung jauh lebih besar dan kompleks.

Dari sini, ALJABAR lahir di dataran timur tengah dan ilmuwan jenius Al-Khwarizmi lah yang membahasakan ide abstrak dan meringkas kata-kata menjadi formula persamaan matematika. Ilmunya kemudian dibawa jauh hingga ke Eropa.

Di sana, dunia semakin berubah dengan cepat, secepat apel yang jatuh dari dahan pohonnya. Fenomena itu diamati oleh Isaac Newton. Pemikir besar yang lalu menemukan KALKULUS; sebuah cara untuk mengukur seberapa besar perubahan itu terjadi pada benda-benda.

Dengan cara pengukuran ini, matematika membantu bidang ilmu lainnya berkembang pesat, menciptakan industri yang jadi awal peradaban modern. Dan kini, setelah mengamati ruang di alam semesta, manusia lalu menciptakan dunianya sendiri.

yang mereka bangun dengan angka 0 dan 1, mencampurkan segala penemuan matematika dari era-era sebelumnya dan mencampurnya dengan penemuan-penemuan baru di era modern.

Membuat prediksi, dan menciptakan peluang yang tak terhingga untuk penemuan-penemuan baru di masa depan. Jatuh cinta pada matematika itu bukan tidak mungkin. Ibu Vivi Alatas, contohnya. Beliau adalah ilmuwan matematika yang dari awal terpesona pada angka dan logika.

Masa kecilnya di sekolah dikelilingi oleh orang-orang yang membuatnya tertarik pada pelajaran yang dianggap susah ini..

Tinggalkan Komentar

Keranjang Belanja
Scroll to Top